Menanti Penomena Alam Gerhana Matahari Total (GMT)
9 Maret 2016
9 Maret 2016
Jadwal GMT diberbagai Daerah di Indonesia
Penomena alam Langka Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi 9 maret 2016 nanti, menjadi sesuatu yang sangat istimewa. Betapa tidak, karena peristiwa tersebut hanya akan terjadi di Indonesia, dan terkahir kali terjadi yaitu sekitar 33 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 11 Juni 1983, bahkan sebuah situs berita nasional seperti detik.com membuat laman khusus yang membahas seputar peristiwa langka ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sudah melaunching perhitungan waktu gerhana pada 14 Januari lalu.
Lalu apa saja hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa langka ini?
Berikut ulasannya untuk Anda
Kilas Sejarah Gerhana Matahari Total di Indonesia
Bicara soal fenomena langka GMT, sebelumnya Indonesia sudah pernah merasakannya. GMT yang pernah teramati di wilayah Indonesia terjadi pada 11 Juni 1983.
Menurut data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dikutip Jumat 15 Januari 2016, sepanjang abad 20, yaitu 1900-1999, telah terjadi 224 gerhana bulan dan 224 gerhana matahari. Dari total gerhana tersebut, sebagian bisa dilihat dari wilayah Indonesia. Salah satu yang langka, yaitu GMT pada 1983.
Menariknya, Lapan menuliskan ada satu GMT yang mirip dengan GMT 2016 nanti. Disebutkan GMT, pada 18 Maret 1988, bakal mirip dengan GMT pada Maret 2016 nanti. Sebab, GMT 1988 melewati wilayah Sumatera sampai Bangka Belitung, sedangkan GMT 2016 ini bakal juga melewati wilayah tersebut.
Sedangkan bila bicara fenomena gerhana ke depan. Lapan mencatat bakal ada beberapa gerhana yang terjadi. Dalam kurun satu abad Indonesia merdeka, yaitu dari 1945-2045, terjadi 33 gerhana matahari, dengan rincian 18 gerhana matahari sebagian, sembilan gerhana matahari total, dan enam gerhana matahari cincin.
Lapan menuliskan untuk kurun waktu 2001-2020, hanya terdapat satu GMT pada 2016, dan dua gerhana matahari cincin yang terjadi pada 2009, dan akan terjadi pada 2019. Semua gerhana ini teramati di Indonesia.
Lapan mencatat ada 11 provinsi yang bakal dilewati gerhana matahari tersebut. Wilayah tersebut adalah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
Lapan merilis prediksi wilayah yang akan mengalami GMT selama sekitar 1,5 sampai tiga menit.
Penjelasan Ilmiah
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Mitos
Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan bisa menyaksikan fenomena alam tersebut, yang akan terjadi lagi pada 350 tahun ke depan.
Tak ayal, Indonesia akan menjadi sasaran bagi ilmuwan dari penjuru dunia demi melihat gerhana langka tersebut. Maka dari itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) resmi menghitung mundur GMT ini, Kamis pekan lalu.
Sejak dulu kala, apa yang terjadi di langit, selalu menjadi perhatian bagi manusia. Keindahan dan anomali yang terjadi di angkasa, sering dikaitkan dengan sejumlah mitos, sehingga menjadi kepercayaan bagi sejumlah masyarakat.
Dalam data yang diperoleh dari VIVA.co.id, Senin 18 Januari 2016, menjelaskan kenapa gerhana ini menarik. Penjelasan Lapan ini berdasarkan mitos yang berkaitan dengan fenomena alam tersebut.
Pertama, gerhana sering dikaitkan dengan musibah dan bencana. Kedua, hilangnya matahari atau bulan dianggap, karena disebabkan oleh sosok supranatural yang menelan benda langit tersebut. Ada istilah terang bulan hilang, karena ditelan mahluk supranatural yang disebut 'buto ijo'.
"Ketiga, beragam mitos berkembang di seantero dunia, beberapa di antaranya masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia," kata Lapan.
Gerhana matahari yang terjadim karena piringan bulan yang menutupi sebagian, atau seluruh piringan matahari ini bisa menumbuhkan sektor pariwisata di Tanah Air.
Terutama GMT, karena prosesnya melewati 11 provinsi di Indonesia, mulai dari Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Dengan perkembangan dan pencerahan ilmu pengetahun, Lapan menuliskan masyarakat modern semakin tertarik dengan keindahan langit beserta fenomena yang terjadi di sana.
"Beberapa konsep wisata muncul dalam kaitannya dengan fenomena dan antariksa, yaitu celestial tourism, astronomical tourism, dan space tourism. Gerhana matahari menjadi salah satu daya tariknya," tutur lembaga pemerintah nonkementerian ini.
Menurut pandangan Islam
Bagi umat Islam, peristiwa gerhana dianggap sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Karena hal tersebut, peristiwa gerhana mempunyai makna khusus bagi umat Islam. Bila gerhana terjadi, umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat gerhana, satu-satunya salat yang dianjurkan untuk dilakukan saat terjadi perististiwa alam tersebut
Selain itu, peristiwa gerhana merupakan cara mencocokkan perhitungan-perhitungan waktu bagi para ahli hisab. Gerhana matahari sebenarnya merupakan ijtimak atau posisi dimana matahari dan bulan berada dalam posisi sejajar yang teramati (observable newmoon) dan sangat penting dalam perhitungan kalender Islam
Dalam keadaan biasa ijtimak tidak dapat teramati. Satu-satunya tanda telah tejadi ijtimak adalah teramatinya hilal atau bulan sabit pertama pada saat maghrib. Itulah awal bulan dalam kalender Islam,
Lokasi terbaik untuk melihat Penomena GMT
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan bahwa 11 Provinsi di Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016, dan menjadi tempat terbaik di dunia untuk memantau fenomena alam tersebut.
"Gerhana matahari total seperti ini diperkirakan baru akan terjadi lagi di Indonesia sekitar 350 tahun mendatang. Karena itu, bisa dipastikan para pemburu gerhana matahari total seluruh dunia sudah merencanakan mengunjungi daerah-daerah yang dilintasi GMT tersebut," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dalam "launching" hitung mundur Gerhana Matahari Total 2016 di Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Jalur GMT 2016, menurut Thomas, akan bermula di Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat.
Sedangkan mereka yang berada di Kota Padang (Sumatera Barat), Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon akan bisa menikmati fenomena gerhana matahari sebagian.
Lama GMT antara 1,5 hingga tiga menit, dan menurut dia, semakin ke timur akan semakin lama. Waktu GMT di wilayah Indonesia bagian barat terjadi pada sekitar pukul 06.20, di wilayah tengah sekitar pukul 07.25 WITA, dan di wilayah timur sekitar pukul 08.36 WIT.
Gerhana matahari, ia mengatakan merupakan suatu peristiwa di mana bulan melintas di antara bumi dan matahari sehingga kedudukan matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis lurus dan menyebabkan cahaya matahari yang jatuh ke bumi terhalang oleh bulan.
Beberapa aspek penting dari GMT 2016 yang dapat dimanfaatkan yaitu aspek ilmiah penelitian, edukasi publik, dan aspek budaya. Aspek-aspek tersebut berdampak pada pariwisata daerah, ujar dia.
Para pemburu GMT seperti astronom, fotografer, dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dari berbagai negara, menurut dia, telah merencanakan mengunjungi Indonesia, khususnya ke daerah yang dilintasi GMT 2016.
Sehingga ia memastikan akan banyak pelajaran penting yang bisa diambil dan disempurnakan untuk memberikan manfaat besar bagi Indonesia terkait mencerdaskan masyarakat serta meningkatkan pariwisata untuk memperkenalkan potensi budaya dan alam Indonesia kepada wisatawan.
Sementara itu, bagi LAPAN dan ilmuwan di keantariksaan, ia mengatakan fenomena tersebut penting untuk menggali potensi nasional khususnya di bidang astronomi.
"Launching" Hitung Mundur Gerhana Matahari Total 2016 dilakukan LAPAN dengan dihadiri perwakilan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Observatorium BOSSCHA, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), ITB, komunitas amatir astronomi.
Berikut Jadwal Gerhana matahari yang saya Ambil dari detik.com
sumber *) google.com, wikipedia.org, lapan.go.id, detik.com, news.viva.co.id dll