Beberapa waktu yang lalu saat kita menyebut tentang Pokemon, pastlah yang terbayang adalah mainan game anak-anak atau 8"lm kartun
petualangan mencari monster lucu. Namun kini, Pokemon telah populer sebagai game yang tengah digemari oleh semua kalangan di banyak
negara termasuk Indonesia.
Bahkan beberapa media sosial memberitakan bagaimana kehobohan game Pokemon Go ini yang juga sempat menimbulkan korban jiwa.
Bahkan, game yang tengah booming itu mendapat perhatian serius sejumlah pihak termasuk aparat dan pemerintah. Di lingkungan PNS, TNI,
dan Polri bahkan game berbasis online itu dilarang keras dimainkan saat bertugas maupun di lokasi yang dianggap vital seperti Istana Negara,
lingkungan Polri maupun TNI.
Hebohnya Pokemon Go ini, ternyata menarik perhatian Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie yang juga ikut angkat bicara soal fenomena
game yang membuat heboh publik ini. Menurutnya, permainan tersebut membuat masyarakat membuang-buang waktu.
"Pokemon no way, wasting time (buang-buang waktu). Yang untung pembuat software yang rugi kita, bayar orang memainkan dan buang waktu
saja dengan main-main begitu. No way," ujar Habibie saat memberikan sambutan dalam acara halalbihalal Kosgoro 1957 di Hotel Kartika
Chandra, Jakarta, Minggu (24/7/2016).
Habibie juga membeberkan sejumlah prestasi yang ia capai dan membuatnya berhasil hingga menjadi Presiden RI. Menurutnya, tidak ada
perbedaan antara dirinya dengan warga Indonesia lain. Namun, permainan game ini bisa menjadi pembeda.
"Anda sama dengan saya rahasianya dimana, fokus bung. Setiap orang punya 24 jam sehari, tingkatkan kualitas iman dan takwa, atau saya
memperdalam ilmu pengetahuan. Karena itu saya bilang ngapain pakai-pakai (permainan) Pokemon. Ngapain pakai games," katanya.
Selain itu Habibie juga menegaskan tiga kunci kesuksesannya. Pertama konsentrasi pada iman dan takwa, ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) dan budaya, yaitu bergaul juga bersosialisasi.


