Siapa yang tak mau memiliki pasangan berparas ganteng atau cantik apalagi ditunjang dengan fisik yang ideal. Pasti kalian akan senang dan berbangga hati jika mengenalkan sang pacar ke teman maupun keluarga, bukan?
Namun jangan salah, ternyata memiliki pasangan berwajah ganteng tak selalu menyenangkan lho. Seperti yang dirasakan seorang gadis asal Purwakarta ini.
Baru-baru ini pria bernama Aditya dan pacarnya, Azhari Irsalna tengah menjadi perbincangan publik, khususnya para pengguna jejaring sosial Instagram. Pasangan ini bak seleb dadakan yang tengah menjadi sorotan banyak pasang mata karena hubungan pacaran yang mereka jalin. Ada apa ya?
Pasangan ini memang tak berbeda dengan pasangan pada umumnya yang menjalin hubungan berpacaran dengan mengunggah foto kebersamaan mereka dalam akun media sosialnya masing-masing. Namun, dalam akun Instagram Aditya dengan nama @ad.pra, dibanjiri dengan beragam komentar netizen yang merasa aneh dengan keputusannya karena memilih Azhari sebagai kekasihnya.
Para netizen terlihat mempermasalahkan status pacaran keduanya karena mereka menganggap Aditya yang memiliki paras ganteng tak cocok berpacaran dengan Azhari yang berwajah biasa saja.
Meski akunnya di banjiri komentar nyinyir, tapi Aditya tak menghiraukannya dan malahan membela sang pacar. Karena sikapnya itu, pria ganteng ini pun langsung mendapat pujian dari para netizen. Bahkan banyak dari mereka merasa iri dan ingin memiliki pasangan seperti Aditya.
Bupatipun Ikut Komentar
Menanggapi fenomena tersebut, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menanggapi enteng. "Cinta itu soal hati," "Bukan soal hidung pesek atau paras muka."
Pada umumnya, kata dia, pasangan-pasangan kekasih memang kerap menuai komentar atau nyinyiran. "Sering kan dengar orang bisik-bisik lihat cowoknya enggak cakep tapi ceweknya cantik," ujar Dedi.
Soal motivasi pasangan menjalin ikatan, menurut Dedi, ada banyak faktor yang tak hanya soal fisik. Kecocokan itu tak hanya soal fisik, tapi bisa juga pemikiran atau kepribadian. "Pokoknya soal hatilah," kata Dedi.
Terkait dengan fenomena berpacaran ala remaja, Dedi mengaku hal itu seiring dorongan masing-masing untuk menyayangi insan lain seiring kedewasaannya. Yang terpenting, imbuh dia, hubungan itu tidak menabrak norma.
"Jangan mentang-mentang pacarnya ganteng terus menyerahkan diri sepenuhnya sebelum ada ikatan sah," ucap Dedi.
Selebihnya Dedi berpesan ke para pelajar yang notabene warganya itu untuk lebih fokus pada tugas utamanya sebagai pelajar. Selain menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal, para pelajar juga diminta untuk belajar di lingkungan terdekat, yakni keluarga dan alam.
© Forum Liputan6