Notification

×

Iklan


Iklan


Tag Terpopuler


Hikmah dari setiap musibah

Rabu, 08 Februari 2012 | Rabu, Februari 08, 2012 WIB | 0 Views

(Sebuah Kisah Inspiratif)
mungkin sudah banyak yg pernah mendengar atau membaca cerita ini..

Di ceritakan di sebuah Negeri (Antah Barahtah) hiduplah seorang raja yang memiliki hobi berburu hewan liar. Suatu hari sang raja brsama para pengawal kerajaan melakukan perburuan di hutan belantara yang berada tidah jauh dari istananya. Hari sudah semakin senja tp hewan buruan sang raja belum jg di dapat, tanpa merasa putus asa sang raja dan para pengawal kerajaan tetap melanjutkan perburuan.

Tiba-tiba di balik semak belukar,
sang raja melihah seekor rusa yang sedang asik memangsa rerumputan hijau di sekitarnya. Tanpa fikir panjang sangraja langsung memerintahkan pengawalnya untuk menyiapkan senjata yang akan di gunakan untuk melumpuhkan hewan buruannya tersebut. “pengawal siapkan panah, aq melihat ada seekor rusa di balik semak belukar sana” kata sang raja sambil menujuk kearah rusa tersebut, “baik baginda”.  Saat panah sedang di arahkan kearah hewan buruan tersebur, tiba-tiba kuda yang di naiki sangraja berontak tanpa tahu apa sebabnya, sehingga sangraja terjatuh dari punggung kuda dan yang lebih celakanya lg, mata panah yang sangat tajam itu mengenai jari tangan sang raja hingga putus. Akibat kejadian tersebut akhirnya sang raja memutuskan untuk menghentikan perburuan dan kembali ke istana. Sangraja tidak habis fikir kenapa kecelakaan itu bias menimpa dirinya.

keesokan harinya sangraja memanggil penasehat kerajaan dan bercerita tentang kejadian yang telah di alaminya  hari kemarian, “penasehat jari tangan aku putus kibat dari kecelakaan yang aq alami kemarin, apa yang harus aq lalukan??” kata sangraja bertanya kepada penasehat kerajaan, dengan nada yang sangat bijak sana penasehat kerajaan berbicara kepada sangraja “itu musibah, dan setiap musibah itu selalu ada hikmahnya, daripada yang mulia terus-terusan menyesali itu lebih baik di syukuri saja, karena itu akan membuat yang mulia menjadi lebih tenang”.  Mendengar ucapan tersebbut  sangraja sangat marah, sang raja merasa tersinggung dengan ucapan penasehat kerajaan “pengawal… tangkap orang ini dan masukan dia ke dalam penjara, aku tiak ingin lagi melihat dia ada di dalam istanaku” kata sangraja dengan nada yang sangat marah,. Akhirnya sang penasehat itu pun di masukan ke dalam penjara.

Hari berganti hari dan waktupun terus berlalu luka yang di alami sang raja sudah sembuh  meski jaritangannya putus, rupanya sang raja masih ingin terus  melakukan hobinya berburu ke hutan belantara. Setelah perlengkapan berburu sudah di persiapkan sangraja dan para pengawalnya pergi melakukan perburuan lagi. kali ini dengan tekad tidak akan pulang sebelum mendapatkan hasil buruan. Sang Raja dan Para apengawalnya tiba di tempat perburuan, dan mulai mencari-cari siapa tahu ada hewan buruabn yang bisa di jadikan sasaran, rupaya dewi fortuna belum juga berpihak kepada sangraja danpara pengawalnya.

Sangraja dan para pengawalnya bertekad terus melakukan perburuan walaupun harus menerobaos hutan belantara lebiah dalam lagi, tanpa disadari sangraja dan para pengawalnya tiba di sebuah tempat yang belum pernah ia kunjunginya salama ini, tempat yang begitu angker dan menyeramkan yang dihuni oleh kaum kanibal. sang raja dan para pengawalnya terkepung dan mereka semua di tangkap dan di masukan kedalam penjara oleh kepala suku kaum kanibal tersebut, sangraja mulai kebingungan karena dia tahu satu persatu dari mereka akan dijadikan mangsa. 

Benar saja satu persatu dari mreka di jadikan mangsa, satu demi satu para pengawal kerajaan di potong dan di cincang untuk dijadikan santapan kaum kanibal tersebut, sampai pada akhirnya, di dalam penjara itu hanya tersisa dua orang saja sang raja dan satu orang lagi pengawalnya, sangraja nampaknya sudah pasrah akan takdir yang sedang di alaminya. 

salah satu dari kaum kanibal itu menghampiri penjara untuk mengambil salah satu dari mereka untuk dijadikan santapan, dan kali ini yang menjagi giliran adalah sang raja, dengan perasaan pasrah sang raja di keluarkan dari dalam penjara untuk di jadikan santapan oleh para kaum kanibal. Rupanga sebelum kaum kanibal memotong calon korbannya untuk di jadikan santapan mereka membersihkan dan memnadikan calon korbannya terlebih dahulu. Sa'at sedang di mandikan tiba-tiba salah satu dari orang kanibal tersebut melihat salah satu jari tangan sang raja yang cacat, lalu mereka melaporkan temuan itu kepada kepala suku. Ternyata Kaum kanibal itu mempunya peraturan yang melarang mereka untuk menyantap manusia yang cacat, karena ankan mendatangkan malapetaka. Akhirnya sang raja pun tidak jadi di jadikan korban dan di lepaskan, sang raja mencoba untuk pulang kembali ke istananya, setelah menerobos belantara hutan akhirnya sang raja pun diba di istananya dengan selamat dan dia sangat bersyukur karena dia tidak menjadi korbak kesadisan para kaum kanibal yang hampir saja merenggut nyawanya. Sang raja merenung sambil memandangi jari tangannya yang putus, dia berfikir bahwa yang selama ini dikatakan oleh penasehat istana memang benar adanya, karena terkadang Tuhan berkehendak di luar nalar manusia, sang raja merasa bersalah dan bernaksud ingin meminta ma'af kepada penasehat kerajaan yang beberapa waktu dia masukan kedalam penjara, dan  langsung saja dia memanggil pengawalnya untuk memembebaskan penasehat kerajaan dari hukumannya.

Setelah penasehat berada di hadapannya, sang raja bercerita atas nasib naas yang di alami dirinya dan para pengawalnya dan dia berkata "Penasehat, saya benar-minta ma'af seharusnya saya berterima kasih dan bersyukur karena musibah kecil yang saya alami beberapa waktu lalu itu telah mnyelamatkan nyawa saya hari ini. Saya juga minta ma'af karena saya telah memasukan Anda ke dalam penjara, saya tahu itu sangat membuat anda menderita". Sambil tersenyum sang penasehat kerajaan berkata "Saya tidak menyalahkan Tuan, meskipun Tuan telah memasukan saya ke dalam penjara. justru saya bersyukur karena Tuan memasukan saya ke dalam penjara". Sang raja merasa bingung atas jawaban penasehat kerajaan itu dan kembali bertanya "Kenapa Anda bersyukur, padahal Anda menderita di dalam penjara sana?" dengan nada yang bijak penasehat kerajaan berkata "Saya bersyukur karena Tuan telah memenjarakan saya walaupun menderita, dari pada seandainya saya tidak masuk penjara, dan Tuan akan mengajak saya untuk ikut berburu, mungkin saya akan menjadi korban kaum kanibal, dan mungkin hari ini saya tidak berada di dunia lagi".

Pembaca yang budiman, sekilas mememang cerita di atas mirip dengan dongeng yang biasa di ceritakan oleh Ibu-ibu kita sa'at akan menidurkan anaknya, tetapi tpi cerita di atas syarat dengan makna dan pelajaran, coba kita tanya kepada diri kita masing-masing, apa yang kita lakukan ketika Tuhan sedang memberikan coba'an kepada diri kita, bisa di pastikan kita akan merasa bahwa Tuhan terlalu jahat, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak sayang kepada kita, ataupun dengan ungkapan-ungkapan yang lain.

Ingat Tuhan sudah menciptakan kebutuhan kita sebelun Tuhan menciptakan kita, Tuhan sudah menciptakan obat sebelum menciptakan penyakit, Tuhan sudah menciptakan solusi dari setiap masalah yang sedang kita hadapi, Tuhan lebih tahu yang terbaik dalam hidup kita. Berhentilah mengeluh, dan Berhentilah berburuk sangka dan su'udhon kepada Tuhan...............!!! 

Terimakasih semoga bermanfa'at. 


×
Berita Terbaru Update